This story began at 14th century where the guitar-like intrument found. Diyakini bahwa gitar telah ada untuk waktu yang sangat lama. Diyakini pula bahwa kemungkinan gitar akustik yang kita kenal saat ini berasal dari Spanyol pada abad ke-16 dan mulai populer di negara-negara Eropa pada abad 16 dan 17. Sejak saat itu hingga ratusan tahun kemudian gitar digunakan sebagai alat musik yang umum digunakan. Kemudian di AS pada tahun 1930-an gitar elektrik mulai dikembangkan oleh seorang musisi bernama Les Paul. Gitar elektrik yang memanipulasi dan menghasilkan suara yang berbeda dengan media listrik ini mulai populer pada awal tahun 1940-an.
Ok, enough about the story. Are you interseted in guitar? Then I suggest you to come to Galeri Musik Jakarta, tenant yang khusus menyediakan berbagai instrumen musik dari berbagai merk terkenal. Terletak di lantai dasar Mal Kelapa Gading 1,2, Galeri Musik Jakarta menyediakan gitar akustik dan elektrik.
Maybe I should let you know this, gitar akustik terdiri dari akustik klasik dan folk. Akustik kalsik bersenar bahan nylon dan gitar folk bersenar string. Bedanya adalah gitar folk memiliki ukuran yang lebih besar, sedangkan lehernya lebih keil dan biasanya digunakan untuk musik country, pop, dan blues, sedangkan gitar akustik klasik biasa dugunakan untuk musik jazz dan pop.
The other one is gitar elektrik. Gitar ini menggunakan pick-up sebagai mikrofon dan humbucker yang mengurangi kebisingan pada distorsi. Gitar elektrik sendiri dibagi menjadi dua yaitu yang memiliki leher berbahan kayu rosewood dan leher berbahan kayu maple. Perbedaan ini juga menciptakan perbedaan karakter suara. Gitar dengan leher berbahan kayu maple memiliki karakter suara yang lebih jelas.
Well, berbagai merk yang tersedia di Galeri Musik Jakarta adalah Fender, Samick, Squier, J&D, Takamine, Ovation dan Yamaha. And special for Fender, Galeri Musik Jakarta memegang lisensi tunggal untuk seluruh Indonesia. Hmm...sounds great, right??